Listrik adalah sahabat Anda. Berkat listrik rumah Anda bisa terang benderang, udara rumah tak jadi gerah, dan segala aktivitas Anda pun jadi makin mudah. Namun, ada pula ancaman bila kita sembarangan memperlakukan listrik bisa kesetrum.
Setidaknya listrik bisa bikin Anda tersengat. Kalau sampai disengatnya, akibatnya bisa bermacam-macam. Mulai dari sekedar terkejut, membuat luka bakar ditubuh Anda, atau yang tergolong fatal berupa kematian. Sengatan listrik dapat membuat jantung berhenti berdenyut, otot berkontraksi (mengerut), pernafasan berhenti karena pusat saraf yang mengatur pernafasan menjadi lumpuh.
Kalau anda melihat orang tersengat listrik, ada beberapa hal yang bisa anda lakukan. Pertama, segera matikan aliran listrik. Bisa dengan mematikan peralatan yang menjadi sumber setruman atau langsung dari MCB.
Cara penanganan
Setelah itu, segera pindahkan korban ke tempat aman serta bersirkulasi udara lancar. Baringkan korban serta periksa denyut nadi dan pernapasannya. Berikan bantuan pernapasan buatan jika dibutuhkan seperti pingsan. Bila mengalami luka bakar, segera berikan pertolongan pertama untuk kemudian dilarikan ke dokter. Bila korban mengalami muntah, upayakan untuk dikeluarkan. Agar lubang tenggorokannya tidak tertutup, tarik rahangnya ke depan.
Untuk memulihkan fungsi jantung, urut rusuk korban. Bagi orang dewasa, dibutuhkan pengurutan rusuk sampai 60 kali dalam satu menit. Sedang untuk anak-anak lebih banyak lagi, sampai 90 dalam semenit. Dan yang perlu diperhatikan ketika mengurut, hindari menekan rusuk terlalu keras. Karena bisa berakibat fatal menyebabkan rusaknya rusuk korban.
Untuk pembuatan nafas buatan ada tekniknya. Pertama, telentangkan korban, lalu tekuk kepalanya ke belakang. Kemudian, anda buka mulut, tarik napas kuat-kuat, baru tutup mulut. Kemudian tiupkan udara ke mulut korban sekuat-kuatnya sampai rongga paru-paru terangkat. Ketika melakukannya, jangan lupa tekan hidung korban supaya udara yang anda tiupkan tidak keluar. Sebisa mungkin, segera lakukan pernapasan buatan ketika korban tersengat. Tiga sampai empat kali pernapasan buatan awalan akan sangat membantu korban.
Jika korban adalah anak kecil, dibutuhkan lebih banyak lagi pernapasan buatan, sampai 20 kali dalam semenit.
Untuk pernapasan buatan, mungkin karena pertimbangan tertentu, bisa tidak dilakukan lewat mulut. Pembuatan nafas buatan boleh disalurkan lewat hidung korban. Kalau setelah dilakukan pernapasan buatan, ternyata paru-paru juga tidak mengembang, periksa mulut, hidung, dan kerongkongan. Mungkin ada sesuatu yang menghambat aliran udara untuk masuk. Serta setelah diberikan pertolongan pertama, segera bawa untuk mendapat pertolongan medis lebih lanjut.
Preventif (pasti) lebih baik
Cara-cara seperti itulah yang dapat anda lakukan ketika menolong korban sengatan listrik. Nah, agar itu tidak menimpa anda, tentu harus berhati-hati menggunakan listrik. Bersiagalah dan selalu waspada setiap akan menggunakan peralatan elektronik yang memakai listrik.
Periksa kabel yang akan kita gunakan, khawatir ada kabel yang terkelupas. Langkah antisipasi lainnya adalah tidak menumpuk steker di satu stop kontak. Juga cegah putra-putri kita bermain-main dengan kabel atau stop kontak. Karena itu, baiknya letakkan stop kontak atau kabel jauh dari jangkauan anak-anak. Larang juga anak-anak bermain layang-layang di dekat tiang listrik. Benang bisa menjadi penghantar listrik yang membahayakan jiwa.
Intinya, tingkatkan kewaspadaan kita agar terhindar dari bahaya sengatan listrik. Langkah preventif yang kita lakukan akan sangat membantu mengurangi kemungkinan tersengat listrik.
seumber http://www.plnjateng.co.id
0 Response to "Menolong Korban Sengatan Listrik dengan Benar"
Posting Komentar